Makanan Khas Jogja – Berkunjung ke Jogja tentu tidak lengkap bila tidak berwisata masakan di sana. Selain nirwana belanja dan wisata, kuliner khas Jogja juga menjadi daya tarik wisata Kota Pelajar ini.
Kuliner jogja sangat identik dengan kuliner tradisional dengan cita rasa yang tinggi. Selain itu harganya pun cenderung lebih murah di banding dengan kota besar lainya menyerupai di jakarta dan bandung.
Berikut akan kami ulas 20 masakan khas Yogyakarta yang populer dan juga lezat.
20 Makanan Khas Jogja
1. Gudeg
Yogyakarta tentu tak sanggup dipisahkan dengan gudeg. Makanan khas Jogja tersebut memang sudah mendunia. Terbuat dari nangka muda yang dibentuk dengan santan, gudeg mempunyai rasa khas yang manis. Proses pembuatan gudeg terbilang cukup lama. Perlu waktu berjam-jam untuk mengolah masakan gudeg tersebut.
Penjual gudeg sanggup anda temukan di setiap sudut Jogja. Terdapat tiga jenis gudeg yang dikenal di masyarakat yaitu gudeg basah, gudeg kering, dan gudeng manggar. Apabila anda ingin membawa gudeg sebagai oleh-oleh, gudeg kering sanggup menjadi pilihan sebab lebih tahan lama.
Salah satu warung gudeg legendaris di Jogja yaitu Gudeg Yu Djum. Gerai Yu Djum yaitu ikon gudeg Jogja yang menjadi incaran wisatawan. Keistimewaan Gudeg Yu Djum ini yaitu bertahannya warung makan ini semenjak lama.
2. Krecek
foto dari @gudegbesek
Makan gudeg tak lengkap rasanya bila tidak bersama sambel krecek. Sambal dengan cita rasa pedas gurih ini memang menjadi sambal komplemen gudeg. Gudeg yang manis rasanya menjadi semakin mantap bila dipadukan dengan kuliner tradisional khas Jogja ini.
Sambal krecek sendiri yaitu sambal yang terbuat dari kulit sapi yang dikeringkan. Memasaknya sama menyerupai memasak sambal pada umumnya. Hanya saja sambal ini diberi kuah yang cukup banyak.
3. Bakpia Pathuk
Bakpia yaitu kuliner khas Jogja selain gudeg yang cukup dikenal oleh masyarakat. Bakpia yaitu camilan manis yang berisi kacang hijau yang dibungkus dengan kulit terigu yang krispi. Rasa bakpia yang lumer di ekspresi memang tidak sanggup dilupakan.
Bakpia yaitu buah tangan wajib jikalau anda berkunjung ke Jogja. Kini tersedia bakpia berair dan kering dengan aneka macam isi yang berbeda menyerupai coklat, keju, durian, dan lain-lain. Biasanya bakpia berair sanggup bertahan seminggu sesudah pembuatan. Sedangkan bakpia kering sanggup tahan sampai satu bulan.
Selain dijual di kedai oleh-oleh, anda juga sanggup mampir ke Sentra Bakpia Pathok di Kampuk Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta. Di kampung ini, selain membeli bakpia, anda juga sanggup melihat proses pembuatan bakpia.
Baca Juga : 20 Tempat Nongkrong di Jogja Terbaru Harga Murah
4. Yangko
Makanan tradisional di Jogja lainnya yaitu Yangko. Makanan yang terbuat dari tepung beras ini mempunyai rasa yang manis dan kenyal. Tekstur kuliner ini juga sangat lembut. Yangko biasanya berbentuk kotak dan berisi kacang di dalamnya.
Zaman dahulu, yangko yaitu kuliner bagi raja-raja dan priyayi. Tidak banyak masyarakat yang sanggup mencicipinya sebab harganya yang mahal kala itu. Yangko juga diyakini sebagai kuliner yang menjadi bekal Pangeran Diponegoro ketika bergerilya. Hal ini dikarenakan Yangko tidak cepat kedaluwarsa dan sanggup bertahan lama.
Kini, seiring berkembangnya zaman, anda sanggup menemukan kuliner khas jogja ini di Malioboro. Yangko juga dijual di aneka macam toko buah tangan dengan harga yang bervariasi.
5. Oseng-oseng Mercon
Dilihat dari namanya saja, anda sudah sanggup membayangkan bagaimana rasanya kuliner ini. Makanan khas Yogyakarta yang populer pedas ini memang menjadi favorit bagi pecinta cabe.
Salah satu oseng mercon yang menjadi favorit pengunjung yaitu Oseng Mercon Bu Narti. Terletak di Jalan Miliran II, Umbulharjo. Merupakan orang yang pertama memperkenalkan Oseng Mercon, warung Bu Narti tidak pernah sepi pengunjung. Oseng Mercon Bu Narti ini berisikan gajih, tulang, kulit, dan cabai rawit yang sanggup menggoyang pengecap anda.
6. Cenil Jogja
Cenil Jogja yaitu salah satu kuliner tradisional Jogja. Makanan ini terbuat dari pati ketela pohon. Disajikan dengan parutan kelapa dan gula pasir, membuat rasa manis dan gurih dalam setiap gigitannya.
Cenil yang lengket dan sulit dipisahkan mempunyai filosofi tersendiri. Tekstur cenil yang demikian, ditenggarai mempunyai arti bahwa persaudaraan masyarakat jawa sulit untuk dipisahkan. Memakan cenil yang dipincuk juga mempunyai arti pinten-pinen-cukup yang berarti bersyukur.
Cenil yaitu jajanan pasar yang gampang dijumpai di pasar-pasar tradisional. Tidak perlu merogoh kantong terlalu dalam, biasanya jajanan tradisional ini hanya dijual Rp 3000 per bungkusnya.
7. Geplak
Makanan tradisional Jogja ini terbuat dari campuran kelapa parut yang dicampur dengan tepung dan gula. Awalnya geplak hanya terdiri dari satu warna yaitu putih. Seiring berkembangnya zaman, geplak dibentuk bewarna-warni semoga menjadi daya tarik bagi wisatawan.
Berasal dari Bantul, Yogyakarta, dulu geplak merupakan kuliner pengganti beras. Ketika animo paceklik tiba, materi untuk membuat geplak sangat berlimpah. Saat itu, masyarakat berinisiatif untuk membuat kuliner pengganti beras atau nasi.
Pada mulanya geplak hanya diusahakan oleh industri rumah tangga saja. Namun, sebab keunikannya undangan akan kuliner ini meluas dan dijual di seluruh nusantara. Geplak akan lebih nikmat lagi bila dimakan ketika masih panas. Pernah mencoba?
8. Coklat Monggo
Oleh-oleh asal Jogja lain yang modern namun tetap klasik yaitu coklat monggo. Makanan khas Jogja yang enak ini mempunyai rasa Istimewa dengan kualitas internasional. Diolah dari biji cokelat pilihan, coklat monggo mempunyai rasa yang cenderung pahit sebab tergolong dark chocholatte.
Varian coklat di sini juga beragam. Terdapat coklat rasa charmello, white chocholatte, macademia, dan marpizan. Selain itu juga terdapat coklat monggo dengan rasa red chilli, mangga, dan durian. Kisaran harganya juga bervariasi yaitu mulai Rp 20.000 sampai Rp 100.000.
9. Nasi Tiwul
Makanan yang pernah menjadi kuliner pokok Gunung Kidul ini terbuat dari tepung gaplek. Tepung gaplek yaitu tepung yang terbuat dari singkong yang telah dikeringkan. Setelah kering, tepung tersebut dikukus sampai matang dan menggumpal.
Makanan ini pernah menjadi potret kemiskinan di kawasan Gunung Kidul. Dahulu, kuliner ini dimakan dengan memakai lauk pauk lengkap dengan sayur. Namun nyatanya, sekarang Nasi Tiwul banyak dicari oleh pecinta wisata kuliner.
Selain kelezatan rasanya, Nasi Tiwul juga dipercaya mempunyai manfaat untuk tubuh. Dengan kandungan kalori yang sedikit, Nasi Tiwul sanggup mencegah penyakit lambung dan penyakit lainnya.
10. Walang Goreng
Salah satu kuliner khas Jogja yang cukup menantang yaitu walang goreng atau belalang goreng. Belalang goreng ini yaitu kuliner khas Gunung Kidul. Biasanya pedagang menjual di kios-kios kecil sepanjang jalan menuju pantai Gunung Kidul.
Belalang yang biasa diolah oleh masyarakat Gunung Kidul yaitu belalang pohon jati. Makanan berprotein tinggi ini biasanya dijual dalam tiga rasa yaitu pedas, manis, dan gurih. Olahan belalang ini sanggup bertahan sampai satu bulan sehingga cocok untuk dijadikan buah tangan untuk keluarga di rumah.
Baca Juga: 5 Tempat Wisata Kuliner di Jogja yang Wajib Dikunjungi
11. Sego Abang Jirak
Berkunjung ke Gunung Kidul rasanya tidak lengkap bila tidak mengunjungi Sego Abang Jirak. Makanan khas Jogja selain gudeg ini memang melegenda terutama di Gunung Kidul. Berdiri semenjak tahun 1945, anda sanggup merasakan nasi merah lengkap dengan lauk pauknya. Rasa yang dihidangkan di warung makan ini memang sangat enak dan tidak terlupakan.
Sego Abang Jirak ini terletak di Jalan Semanu, Wonosari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Meskipun tampilan warung terlihat sederhana, warung Sego Abang Jirak ini cukup ramai pengunjung. Tidak tanggung-tanggung pengunjung di warung ini dari wisatawan biasa sampai Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Berbanding lurus dengan rasanya, harga kuliner di Sego Abang Jirak ini cukup mahal dibanding dengan masakan khas Gunung Kidul lainnya. Rata-rata harga di sini yaitu Rp 20.000 sampai Rp 50.000. Meskipun demikian, anda tidak akan menyesal sebab rasa yang disuguhkan benar-benar sanggup memanjakan pengecap dan perut anda.
12. Bakmi Pentil
Bakmi Pentil yaitu kuliner khas Kecamatan Pundong, Bantul. Mie pentil ini berbahan dasar pati ketela sehingga mempunyai tekstur yang kenyal. Makanan khas Jogja yang enak ini sanggup dijumpai di pasar-pasar tradisional kawasan Bantul.
Bentuk mie pentil ini sama dengan mie lainnya. Hanya saja mie pentil ini mempunyai rasa yang lebih gurih dan tekstur yang kenyal. Biasanya mie ini berwarna kuning atau putih. Penyajiannya juga disajikan dengan bawang gooreng atau sambal.
Pembuatan mie pentil ini juga terbilang unik. Setelah materi dasar mie direbus, materi dasar tersebut diberi bumbu. Setelah dibumbui, materi mie tersebut diinjak-injak sampai kalis. Tidak perlu khawatir, meskipun diinjak-injak pembuatan mie tetap bersih sebab dilapisi plastik.
13. Sate Klathak
Sate klathak yaitu sate kambing muda yang menjadi sajian wajib bila berkuliner di Bantul. Makanan khas Yogyakarta yang populer berbeda ini memang beda dari sate lainnya. Sate ini ditusuk memakai tusuk yang terbuat dari jeruji sepeda. Selain itu, sate ini juga disajikan dengan kuah gulai.
Proses pembakaran sate ini juga hanya dibumbui dengan garam dan merica saja. Nama klathak sendiri berasal dari bunyi sate yang ketika dibakar bersuara “klathak-klathak”. Unik, ya?
Sate klathak yang terkenal di Jogjakarta yaitu Sate Klathak Pak Pong, Imogiri, Yogyakarta. Namun anda harus bersabar bila mengunjungi Sate Klathak Pak Pong. Kelezatan sate yang telah terdengar diseantero negeri ini, membuat antrian pembeli di sini cukup banyak.
Baca juga : Tebing Breksi, Objek Wisata Jogja Yang Instagramable
14. Angkringan
Angkringan yaitu tempat makan favorit anak muda di Yogyakarta. Makanan khas Jogja di Malioboro ini tidak hanya ada di jalanan Malioboro. Tetapi juga terdapat diberbagai sudut kota Jogja.
Sego kucing angkringan yaitu sajian wajib yang ditawarkan. Selain itu terdapat sajian lain menyerupai gorengan, sate usus, sate telur puyuh, dan lain-lain sebagai komplemen makan. Beberapa angkringan juga telah menyediakan sajian bakar dan goreng.
Beroperasi mulai sore hari, biasanya penerangan angkringan memakai lampu senthir dibantu dengan penerangan dari jalan. Konsumen di angkringan juga beragam. Mulai dari tukang becak, pegawai kantoran, mahasiswa, sampai pejabat dan eksekutif. Suasana unik lainnya yaitu keakraban yang terjalin antar pembeli dan penjual meskipun belum saling kenal.
15. Geblek
Geblek yaitu kuliner tradisional di Jogja yang berasal dari Kulon Progo. Makanan ini terbuat dari tepung tapioka yang dibumbui dengan garam dan bawang putih. Meskipun bahan-bahannya sederhana, perlu ketelatenan dalam membuat kuliner tersebut.
Geblek mempunyai bentuk yang unik dan tekstur empuk meskipun tampilan luarnya garing. Berwarna putih bersih dan rasa yang gurih membuat anda semakin sanggup menikmati kuliner ini. Geblek sangat cocok bila dimakan dengan tempe benguk. Makanan khas Jogja ini lebih nikmat bila dinikmati ketika masih panas sebab ketika sudah cuek geblek akan mengeras.
Geblek sanggup menjadi alternatif buah tangan untuk keluarga anda di rumah. Anda sanggup membeli geblek yang belum digoreng untuk dijadikan oleh-oleh. Geblek mentah tersebut sanggup bertahan selama satu minggu. Sedangkan untuk geblek yang sudah digoreng hanya sanggup bertahan sehari saja.
16. Tengkleng Gajah
Tengkleng Gajah yaitu kuliner khas Yogyakarta yang terkenal. Bukan berbahan dasar gajah, tengkleng gajah yaitu tengkleng kambing dengan serpihan tulang yang jumbo. Terletak di Jalan Kaliurang km 9,3, tengkleng gajah selalu ramai dikunjungi oleh pemburu masakan unik di Jogja.
Tengkleng Gajah selain dikenal dengan porsi tengkleng yang besar, juga populer dengan keistimewaan rasanya. Butuh waktu tiga jam untuk memasak serpihan tengkleng ini. Selain itu, aneka rempah-rempah yang dipakai juga merasuk ke dalam daging. Hal ini menambah kenikmatan tengkleng di warung ini.
Terdapat dua macam tengkleng yang dijual yaitu tengkleng tongseng dan tengkleng goreng. Tengkleng tongseng yaitu tengkleng berkuah sedangkan tengkeng goreng yaitu tengkleng kering. Harga satu porsi tengkleng ini terbilang cukup murah yaitu hanya Rp 30.000 saja.
Baca Juga : Pantai Indrayanti Gunung Kidul Yogyakarta
17. Mie Lethek
Mie lethek yaitu mie yang berasal dari Bantul, Yogyakarta. Makanan khas Jogja yang enak ini dinamakan lethek sebab tampilannya yang “kotor” sebab berwarna kecoklatan.
Mie lethek terbuat dari tepung ketela. Warna kecoklatan yang dihasilkan timbul sebab proses pembuatan mir yang benar-benar alami. Meskipun tanpa memakai materi pengawet, mie tersebut sanggup bertahan selama tiga bulan dalam kondisi kering.
18. Gatot
Gunung Kidul juga mempunyai kuliner tradisional di Jogja yang dipakai sebagai pengganti nasi. Gatot terbuat dari pembuatan tiwul yang tidak berproses dengan benar.
Proses pembuatan gatot ini yaitu dengan merendam campuran gagal tiwul ke dalam kapur sirih. Setelah direndam, campuran dikeringkan kembali dalam proses penjemuran ulang. Kemudian materi gatot mentah dikukus selama dua jam sampai matang. Penyajian gatot ini sama menyerupai ketika menyajikan tiwul yaitu ditambahkankan gula dan parutan kelapa.
19. Kipo
Kotagede juga mempunyai jajanan khas yang dinamakan Kipo. Makanan tradisional di Jogja ini, konon, sudah ada semenjak zaman Kerajaan Mataram.
Kue yang berbentuk lonjong dan bertekstur kenyal ini berisi parutan kelapa dan gula jawa cair. Kue ini terbuat dari tepung beras dan tepung ketan. Pada proses pembuatannya, campuran dicampurkan dengan daun suji sebagai pewarna hijau alami. Sedangkan untuk menghasilkan harum alami, campuran diberi daun pandan.
Kipo sekarang menjadi salah satu kuliner yang langka di Jogja. Makanan khas Jogja ini jarang ditemu di pasar-pasar tradisional. Salah satu yang masih bertahan yaitu kios Bu Djito di Kotagede.
Baca Juga: Daftar 50 Tempat Wisata Pantai Gunung Kidul Yogyakarta
20. Grontol Jagung
Satu lagi kuliner tradisional di Jogja yang banyak ditinggalkan, Grontol Jagung. Makanan ini dibentuk dari pipilan jagung yang direbus sampai empuk atau pecah-pecah. Grontol jagung biasa disajikan dengan parutan kelapa.
Pembuatan jagung grontol tidak sekadar direbus menyerupai biasa. Sebelum direbus dengan air biasa, biji jagung direbus dengan air kapur sirih semoga kulitnya pecah. Setelah air rebusan dibuang, biji jagung dicuci dan dibuang kulitnya. Biji jagung yang berisi dan besar sanggup diperoleh dari rebusan kedua memakai air biasa.
Berbicara wacana kuliner khas Jogja memang tiada habisnya. Terdapat aneka macam macam kuliner yang sanggup dicicipi dan menjadi buah tangan bagi keluarga di rumah. Dua puluh macam kuliner di atas hanya sedikit ulasan masakan di Jogja. Semoga informasi di atas sanggup bermanfaat dan sanggup menjadi rujukan tujuan wisata masakan anda.